A'mingala merupakan Cara memanen padi dengan menggunakan alat tradisional yang disebut "Rauang Kapang". Rauang Kapang ini merupakan sebuah pisau kecil yang dipakai untuk memanen padi. Dengan Raung Kapang bulir padi dipotong satu-satu, sehingga proses ini memakan banyak pekerjaan dan waktu, namun keuntungannya ialah, berbeda dengan penggunaan sebuah clurit atau arit, tidak semua batang ikut terpotong. Dengan demikian, bulir yang belum masak tidak ikut terpotong.
"Rauang Kapang" merupakan alat panen padi yang terbuat dari bambu diameter 10 – 20 mm, panjang ± 10 cm dan pisau baja tebal 1,5 – 3 mm. Ani-ani dianjurkan digunakan untuk memotong padi varietas lokal yang berpostur tinggi.
Berikut ini adalah cara-cara pemanen padi dengan menggunakan ani-ani:
- Tekan mata pisau pada malai padi yang akan dipotong.
- Tempatkan malai diantara jari telunjuk dan jari manis tangan kanan.
- Dengan kedua jari tersebut tarik malai padi ke arah pisau, sehingga malai terpotong.
- Kumpulkan di tangan kiri atau masukkan kedalam keranjang.
Pemanenan dengan menggunakan alat Rauang Kapang sudah mulai ditinggalkan, akan tetapi tidak semua petani meninggalkan cara pemanenan tradisional ini. Salah satu lokasi yang masih menggunakan cara tersebut adalah Desa Barania. Proses pemanenan tersebut dilakukan pada padi lokal dan juga untuk melestarikan tradisi proses pemanenan secara tradisional.