Nama Ma’Balendo berasal dari bahasa Luwu, di mana “ma’” berarti memegang dan “balendo” berarti menumbuk padi. Jadi, secara harfiah, Ma’Balendo berarti menumbuk padi dengan memegang alu atau tumbukan bambu.
Seni pertunjukan Ma’Balendo biasanya dipentaskan oleh sekelompok orang yang terdiri dari beberapa peran, seperti pa’tampe, pangindo, pangana, pamanca, pemusik, dan ma’tuttu.
Para pemeran dalam Ma’balendo mengenakan kostum tradisional, seperti gamis, celana panjang, dan penutup kepala.
Gerakan dalam Ma’balendo dapat melibatkan aktivitas fisik seperti menumbuk padi yang masih utuh dalam Ma’balendo, peran penting dimiliki oleh tumbukan alat tradisional bernama alu.
Balendo sering dipentaskan pada acara adat seperti pernikahan, syukuran, dan acara lainnya.
Balendo To-Pusanga adalah jenis Balendo yang dilakukan oleh laki-laki dan menggambarkan kehidupan para petani di Tana Luwu yang sedang bercocok tanam.