Di tengah kemajuan teknologi sekarang ini yang serba menggunakan mesin, ternyata masih ada petani yang membajak sawah dengan menggunakan alat tradisional. Pengolahan sawah dengan sistem tradisional yang di maksud adalah para petani menggarap sawahnya masih menggunakan alat - alat yang sederhana seperti cangkul, sabit, karapan sapi, membersihkan rumput tanaman (mejukut) masih menggunakan tangan secara manual dan menanam padipun masih dengan cara manual.
Karena dengan membajak sawah menggunakan bajak tradisional ini diyakini akan mampu mempertahankan humus tanah dan menjaga kwalitas dari padi yang dihasilkan, tekstur lumpur pun lebih halus dan tidak tercemari oleh limpahan bahan bakar dan oli.
Seorang Petani asal Dusun Pusanti mengatakan bahwa dirinya sudah terbiasa mengerjakan sawahnya dengan sistem tradisional, manurutnya hasil panen yang di perolehnya pun lebih besar di bandingkan dengan manggunakan sistem modern. Tujuanya mempertahankan sistem ini adalah di samping karena hasil yang lebih baik, juga termasuk ikut melestarikan budaya lokal. Pemanfaatan tenaga petani lebih efektif sehingga petani tetap sehat dan sejahtra.