1. Terdapat salah satu desa wisata yang dalam konteks wisata pedesaan yaitu desa Bonto-bontoa. Dimana mengacu pada wisata religius yang memiliki daya tarik sendiri untuk menarik kunjungan. Wisata religius terdapat di salah satu pondok atau asrama yang lagi dikembangkan, tempatnya berada di Paradayya desa Bonto-bontoa. Kondisi tanah untuk perkebunan ditanami untuk jangka panjang tumbuh dengan baik seperti cengkeh, pala dan lainnya. Dimana setiap masyarakat memiliki lahannya sendiri dengan ukuran luas tertentu. Masyarakat yang memiliki lahan tersebut 90% menjadi petani dan ada beberapa masyarakat yang memiliki lahannya untuk memperkerjakan orang lain. Umumnya masyarakat di desa Bonto-Bontoa memanfaatkan lahan perkebunannya untuk menanam tanaman seperti jagung dan buah-buahan. 2. Desa wisata yang dalam konteks wisata pedesaan adalah aset desa bonto-bontoa yang mengacu pada wisata religius yang memiliki daya tarik sendiri menarik kunjungan. Wisata religius terdapat di salah satu pondok atau asrama yang lagi dikembangkan tempatnya berada di PARADAYYA desa bonto-bontoa
1. Kondisi sekolah yang sudah memadai dan layak digunakan untuk proses pembelajaran yang ada di sekolah. Pondok pesantren putra Riyadus Shalihin didirikan oleh Alm. K.H. M. Nuh Khaeruddin pada tahun 2011. Pondok pesantren ini didirikan karena beliau ingin memisahkan antara akhwat dan ikhwat di pondok pesantren Al-Furqon. Awalnya Alm. K.H. M. Nuh Khaeruddin mendapatkan mimpi sebanyak tiga kali. Beliau diberikan petunjuk untuk berhijrah, sehingga beliau membangun pondok pesantren Riyadus Shalihin di Paradayya. Daya tarik dari pondok pesantren Riyadus Shalihin adalah penghafalannya (tahfidz dan lingkungan yang tenang). Jauh sebelum dibangunnya Pondok pesantren putra ini beliau ingin menjadikannya sebagai Pesantren desa wisata.
2. DI desa bonto bontoa Terdapatnya benda bersejarah di desa Bonto-bontoa yaitu poke, kriss, tinjerung. Benda ataupun situs bersejarah yang ada di desa.
Belum ada homestay