Desa Kadingeh terbentuk pada tahun 2002 dan merupakan hasil dari pemekaran desa Banti. pada saat itu Desa Kadingeh dipimpin oleh Tahir Silasa BA yang ditunjuk langsung oleh pemerintah Kecamatan Baraka. Sekarang ini Kepala Desa Kadingeh di pimpin oleh Umar, S.Pd.I
Desa Kadingeh Secara administratif terbagi atas 4 dusun yaitu Dusun Matawai/Tiktok, Dusun Sapuko Dea Kaju, Dusun Asaan dan Dusun Lombon. Desa ini memiliki potensi alam yang luar biasa. Tidak seperti umumnya banyak daerah di Kabupaten Enrekang yang mengalami persoalan keterbatasan sumber air bersih pada musim kemarau, Desa Wisata Kadingeh mempunyai pasokan air bersih yang sangar berlimpah dengan adanya sumber mata air yang terus mengalir ke sungai, desa ini mempertemukan tiga anak sungai yang menjadikan desa ini semakin eksotis akan kekayaan alamnya.
Selain potensi alam tersebut, di Desa Wisata Kadingeh memiliki daya tarik unggulan yaitu Loko’ Wai Lambun atau masyarakat mengenal dengan nama Loko’ Bubau yang merupakan Gua terluas dan terpanjang di Sulawesi Selatan yang sangat menakjubkan dengan Stalaktit dan Stalakmit yang sunguh mempesona, terdapat pula kekayaan Budaya, Sejarah dan Edukasi. Pada Desa Wisata Kadingeh mempunyai dua jenis tanah garapan pertanian yang berupa perkebunan dan persawahan. Disebelah Selatan ada sumber-sumber mata air berupa sungai yang luas dan mengalir tenang dan ada situs peninggalan sejarah berupa susunan batu kuno yang disebut Tondok Asaan, Tondok Banoa Lamunan To jolo-jolo (kuburan kuno) Manduk Patinna dan oleh masyarakat Desa Wisata.