Bulue merupakan suatu desa dengan kekayaan alam dan potensi wisata yang besar, berada di sebelah barat pusat kota, terletak di Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan. Orbitasi Desa Bulue berjarak kisar 36 km dari perkotaan, perjalanan dengan menggunakan kendaran roda dua maupun roda empat dapat mengakses jalanan dengan waktu tempuh kurang lebih 50 menit. Memasuki Desa Bulue dari arah utara akan disambut dengan hamparan pesawahan dan pegunungan.
Bulue yang merupakan desa pegunungan dan terluas di Kabupaten Soppeng serta terjauh dari pusat ibukota Kecamatan, memiliki potensi pariwisata yang cukup besar untuk dikembangkan dan dapat menunjang kabupaten Soppeng dari sektor pariwisata karena memiliki panorama dan bentang alam yang khas, cagar budaya dan peninggalan sejarah, keunikan budaya dan adat, dan yang paling luar biasa adalah desa yang memiliki air terjun terbanyak di Soppeng barat yang masing-masing memiliki nilai estetika tersendiri. Makna tersendiri yang terkandung dalam Desa bulue ialah basis para pejuang Veteran terbanyak di kecamatan Marioriawa.
Desa Bulue merupakan salah satu objek wisata populer taraf nasional dengan yang tempat yang didatangi andalan adalah Permandian Air Panas Lejja dan Air Terjun Minawoe. Desa Bulue terdiri dari 3 dusun dengan jumlah RW sebanyak 8 RW dan 20 RT. Jumlah penduduk 2756 jiwa, Masyarakat Bulue lebih banyak berdomisili di dalam Kawasan hutan dan berdomisili pada perkampungan pusat pedesaan. Terlebih masyarakat Desa Bulue adalah masyarakat yang ramah, santun dan menerima tamu dengan baik.
Sebagai desa peninggalan sejarah, Bulue memiliki Situs Bersejarah Makam Datu Mario yang merupakan objek sacral cagar budaya yang dilestarikan oleh Dinas Pariwisata dan Balai Pelestarian Cagar Budaya, sering dikunjungi bahkan setiap hari warga setempat dan pengunjung luar daerah untuk melakukan ziarah, ritual dan upacara adat-istiadat.
Objek wisata andalan di desa Bulue yaitu Air Terjun Minawoe yang konon menurut cerita rakyat, air terjun tersebut merupakan air terjun Tujuh Bidadari karena memiliki tujuh tingkatan. Tempat dahulu para leluhur singgah beristirahat kala melakukan perjalanan panjang melewati hutan. Tebing tinggi tingkat terakhir air terjun menjadi pemandangan khas Minawoe.
Tempat andalan selanjutnya dan sangat terkemuka ialah Permandian Air Panas Lejja. Permandian air panas semacam ini hanya terdapat di Desa Bulue satu-satunya, dan bahkan dalam taraf internasional pun Lejja kini tak jarang dikunjungi warga negara asing. Sumber air panas Lejja ini berasal dari gunung api yang kini sudah tidak aktif. Konon, masyarakat sekitar meyakini sumber mata air panas Lejja berasal dari sebuah pohon tua yang berusia ratusan tahun. Selain itu, air panasnya juga diyakini berkhasiat bagi kesehatan. Air mengandung belerang dan memiliki suhu sekitar 65 derajat C dan kandungan Sulfur 1,5% yang berkhasiat menyembuhkan penyakit rematik dan gatal-gatal. Lebih unik lagi tak jauh dari sumber mata air, terdapat sumur yang dinamai sumur jodoh. Lejja berada dalam kawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Selatan, terdapat ada 16 satwa liar jenis Ever yang dilindungi, 10 ekor Kringkin Bukit (Prionitas Platury), dan satu ekor Prikici Dora (Tricholusus Otaney).
Bulue menawarkan berbagai tempat yang dapat dikunjungi untuk berwisata. Selain destinasi wisata alam dan budaya, Bulue juga memiliki akomodasi yang lengkap seperti homestay, hotel dan resto.
Colorfull your life in Bulue Village
Eksotis di luar kata-kata!